Rabu, 08 April 2015

Anaisis Deskriptif Perusahaan Konstruksi di Jawa Tengah Tahun 2013



ABSTRAK
Dalam pembangunan nasional sektor konstruksi memegang peran penting sebagai barometer pertumbuhan ekonomi disamping memberi peluang kesempatan kerja masyarakat. Perkembangan sektor konstruksi dapat dijadikan sebagai tolak ukur dari kemajuan suatu negara. Badan Pusat Statistik sebagai lembaga pemerintah yang bertugas melakukan kegiatan statistik dasar sangat di perlukan untuk  memonitor pelaksanaan konstruksi dalam pembangunan dan mengevaluasi perkembangan sektor konstruksi di Indonesia dengan data statistik konstruksi yang aktual dan akurat.


PENDAHULUAN
Perkembangan sektor konstruksi dapat dijadikan tolok ukur dari kemajuan suatu negara. Dalam pembangunan nasional, sektor konstruksi mempunyai peran sebagai berikut:
a.       Mendukung pertumbuhan dan perkembangan berbagai bidang terutama bidang ekonomi, sosial dan budaya.
b.      Pembangunan infrastruktur memungkinkan peningkatan mobilitas masyarakat dan niaga, prasarana sanitasi, kesehatan dan pendidikan serta fungsi-fungsi sosial lainnya menjadi lebih baik.
c.       Menunjang tumbuh kembangnya berbagai sektor lain seperti sektor industri, sektor perdagangan, sektor pariwisata dan sektor-sektor lainnya.
Seperti diketahui di Provinsi Jawa Tengah sendiri pada tahun 2014 telah diprogramkan oleh Gubernur sebagai tahun infrastruktur, sehingga untuk mendukung program tersebut peran sektor konstruksi jelas akan sangat dibutuhkan.
Dengan demikian, sektor konstruksi memegang peran penting dalam pembangunan nasional sebagai barometer pertumbuhan ekonomi disamping memberi peluang kesempatan kerja. Sektor konstruksi digerakkan oleh badan usaha jasa pelaksana konstruksi nasional/ asing yang selanjutnya baik sebagai perusahaan konstruksi berbadan hukum maupun yang bukan berbadan hukum seprti usaha pelaksana konstruksi perseorangan/ usaha mikro.
     Untuk memonitor pelaksanaan pembangunan dan mengevaluasi perkembangan sektor konstruksi di Indonseia maka data statistik konstruksi yang aktual dan akurat serta berkesinambungan dalam periode waktu tertentu sangat diperlukan untuk mengetahui perkembangan perusahaan konstruksi yang ada di Jawa Tengah.
TINJAUAN PUSTAKA
            Pembangunan diartikan sebagai suatu proses multidimensional yang melibatkan perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial, sikap-sikap mental yang sudah terbiasa, dan lembaga-lembaga nasional termasuk pula percepatan/ akselerasi pertumbuhan ekonomi, penguragan dan pemberantasan kemiskinan yang absolut.
            Konstruksi adalah suatu kegiatan yang hasil akhirnya berupa bangunan/konstruksi yang menyatu dengan lahan tempat kedudukannya. Hasil kegiatan konstruksi antara lain: gedung, jalan, jembatan, rel dan jembatan kereta api, terowongan, bangunan air dan drainase, banguan sanitasi, bandara, jaringan listrik dan telekomunikasi, dan lain-lain.
            Perusahaan adalah suatu badan yang melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan menghasilkan barang/ jasa, terletak di suatu bangunan fisik pada lokasi tertentu, dan mempunyai catatan administrasi tersendiri. Badan usaha perusahaan konstruksi dapat berbentuk PT, CV, Frima, PT (Persero), dan Perusahaan Umum.
            Kualifikasi Perusahaan adalah penggolongan perusahaan konstruksi menurut tingkat/kedalaman kompetesi kemampuan usaha dalam melaksanakan pekerjaan berdasarkan cerita resiko, cerita penggunaan teknologi, cerita besaran biaya. Penggolongan ini dapat dibagi menjadi 7 (tujuh) jenjang kompetensi dalam Gred, yaitu:
Penggolongan Kualifikasi Perusahaan
No.
Golongan Perusahaan
Kualifikasi
Nilai Satu Pekerjaan (Rp)
Kekayaan Bersih (Rp)
Kemampuan Sesaat (Rp)
1
Orang/Perseorangan
Gred 1
0-50 Jt
Tidak disyaratkan
2
Kecil
Gred 2
0-300 Jt
50-600 Jt
90Jt – 1,08 M
3
Gred 3
0-600 Jt
100-800Jt
180 Jt – 1,44 M
4
Gred 4
0-1 M
400 Jt - 1 M
720 Jt – 1,8 M
5
Menengah
Gred 5
1-10 M
1 – 10 M
4,2 M – 42 M
6
Besar
Gred 6
1-25 M
3 – 25 M
64 M – 160 M
7
Gred 7
1 M keatas
10 M keatas
64 M keatas

METODOLOGI PENELITIAN
Metode Literatur
Metode literatur adalah pengumpulan data melalui buku-buku, tulisan para ahli, jurnal ilmiah, dan dari internet yang sesuai dengan analisis penelitian yang digunakan untuk menemukan teori-teori yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yag digunakan adalah metode sekunder yang diperoleh dari publikasi BPS yaitu data tentang jumlah perusahaan konstruksi di Jawa Tengah tahun 2013.
Metode Analisis Data
Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode deskriptif yaitu metode yang digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi.

ANALISIS
No.
Kabupaten Kota
Kualifikasi Perusahaan
Jumlah
Kualifikasi Kecil
Kualifikasi Menengah
Kualifikasi Besar
Gred 2
Gred 3
Gred 4
Gred 5
Gred 6
Gred 7
1
Kab. Cilacap
278
129
59
115
3
1
585
2
Kab. Banyumas
140
67
31
28
2
1
269
3
Kab. Purbalingga
88
55
41
19
2
1
206
4
Kab. Banjarnegara
141
83
31
8
1
1
265
5
Kab. Kebumen
134
62
48
28
3

275
6
Kab. Purworejo
81
47
33
5
3

169
7
Kab. Wonosobo
158
74
33
9


274
8
Kab. Magelang
78
49
38
6
1

172
9
Kab. Boyolali
98
58
32
11


199
10
Kab. Klaten
165
82
36
29
2

314
11
Kab. Sukoharjo
134
70
23
16
2

245
12
Kab. Wonogiri
186
64
38
2


290
13
Kab. Karanganyar
99
52
25
9


185
14
Kab. Sragen
83
82
45
15


225
15
Kab. Grobogan
201
88
37
24
1

351
16
Kab. Blora
154
148
48
12


362
17
Kab. Rembang
171
89
27
5
2

294
18
Kab. Pati
110
70
34
27
1

242
19
Kab. Kudus
123
57
45
21
1

247
20
Kab. Jepara
101
68
61
10

1
241
21
Kab. Demak
213
84
44
14

1
356
22
Kab. Semarang
93
56
31
15


195
23
Kab. Temanggung
97
76
19
5

1
198
24
Kab. Kendal
65
82
39
7


193
25
Kab. Batang
85
37
20
5


147
26
Kab. Pekalongan
121
81
23
4


229
27
Kab. Pemalang
210
54
26
8
1

299
28
Kab. Tegal
173
86
69
24
1
1
354
29
Kab. Brebes
235
127
57
9
1

429
30
Kota Magelang
82
33
26
9
1

151
31
Kota Surakarta
97
56
39
57
3

252
32
Kota Salatiga
35
27
19
3
1
1
86
33
Kota Semarang
320
154
112
238
18
14
856
34
Kota Pekalongan
66
34
11
2


113
35
Kota Tegal
99
70
51
11

1
232
Total
4714
2551
1351
810
50
24
9500

Dari tabel diatas dapat dibuat grafik sebagai berikut:



Range
Minimum
Maximum
Sum
Mean
Std. Deviation
Variance
Gred2
285.00
35.00
320.00
4714.00
134.6857
62.94525
3962.104
Gred3
127.00
27.00
154.00
2551.00
72.8857
29.54834
873.104
Gred4
101.00
11.00
112.00
1351.00
38.6000
18.25183
333.129
Gred5
236.00
2.00
238.00
810.00
23.1429
42.53797
1809.479
Gred6
17.00
1.00
18.00
50.00
2.5000
3.73462
13.947
Gred7
13.00
1.00
14.00
24.00
2.1818
3.91965
15.364
Total
770.00
86.00
856.00
9500.00
271.4286
138.27515
19120.017










Berdasarkan data yang diperoleh dan grafik yang telah dibuat tersebut dapat diketahui bahwa jumlah total keseluruhan perusahaan konstruksi yang ada di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 9500 perusahaan. Yang terdiri dari Gred 2 sebanyak 4714 perusahaan, Gred 3 sebanyak 2551 perusahaan, Gred 4 sebanyak 1351 perusahaan, Gred 5 sebanyak 810 perusahaan, Gred 6 sebanyak 50 perusahaan, dan Gred 7 sebanyak 24 perusahaan. Jumlah keseluruhan dari Gred 2 hingga Gred 7 mengalami penurunan yang signifikan. Rata-rata perusahaan konstruksi yang berada di Jawa Tengah sebesar 271,43 perusahaan. Dengan standar deviasi sebesar 138,28 perusahaan dan varians sebesar 19120,02 perusahaan.
Rata-rata untuk setiap gred yaitu gred 2 sebesar 134,69 perusahaan, gred 3 sebesar 72,89 perusahaan, gred 4 sebesar 38,6 perusahaan, gred 5 sebesar 42,54 perusahaan, gred 6 sebesar 2,5 perusahaan dan gred 7 sebesar 2,18 perusahaan. Utuk rata-rata setiap grade mengalami penurunan.
Jumlah perusahaan konstruksi terbanyak terdapat di kota Semarang yaitu sebesar 856 perusahaan yang terdiri dari Gred 2 sebanyak 320, Gred 3 sebanyak 154, Gred 4 sebanyak 112, Gred 5 sebanyak 238, Gred 6 sebanyak 18 dan Gred 7 sebanyak 14. Untuk jumlah terbanyak masing-masing Gred juga terdapat pada Kota Semarang.
Sedangkan untuk perusahaan konstruksi yang paling sedikit terdapat di kota Salatiga yang jumlahnya hanya 86 perusahaan saja.  Wonosobo, Boyolali, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Blora, Semarang, Kendal, Batang, Pekalongan dan Kota Pekalongan merupakan  Kabupaten/ Kota yang tidak terdapat perusahaan konstruksi di daerahnya untuk perusahaan yang termasuk Gred 6 dan Gred 7.
KESIMPULAN
            Pertumbuhan ekonomi di Indonesia sudah maju terutama dapat dilihat dari perkembangan sektor konstruksi yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur kemajuan suatu negara Indonesia. Dari data statistik konstruksi Provinsi Jawa Tengah telah diketahui jumlah keseluruhan perusahaan konstruksi sebanyak 9500 perusahan dari 35 Kabupaten/ Kota di Jawa Tengah. Dilihat dari jumlah perusahaan konstruksi terbanyak terdapat di kota Semarang dengan jumlah 856 perusahaan sedangkan kota Salatiga merupakan kota dengan jumlah perusahaan konstruksi paling sedikit yaitu hanya 86 perusahaan.



DAFTAR PUSTAKA
Suryana. 2000. Ekonomi Pembangunan: Problematika dan Pendekatan, Bandung: Salemba Empat.